Virus Hepatitis dan Pengobatanya. Wiwiek Ady Pramesti tidak pernah menyangka kesibukannya bekerja mendatangkan penderitaan. Awalnya ia menganggap nyeri ulu hati yang beberapa kali menyerang adalah penyakit biasa. Makanya wanita bertubuh jangkung itu tak pernah memeriksakannya ke dokter. Toh hanya dengan mengkonsumsi obat-obatan yang dijual bebas di apotek, penderitaannya bisa diatasi.
Rawat inap selama sebulan penuh terpaksa dijalani Wiwiek. Obat-obatan yang diresepkan dokter pun harus ditelannya. Demi mempercepat kesembuhan, Wiwiek rutin melakukan terapi. Sayang, hasilnya belum maksimal. Rasa lelah, letih, dan lesu kerap menyambanginya. Meski kurang efektif dan menimbulkan efek samping, ibu kelahiran 22 April 1957 itu tidak bisa menolak asupan obat dokter. Jika tidak, risiko sering mual-mual, menggigil, dan pegal-pegal harus diterimanya.
Namun, lama-kelamaan Wiwiek bosan mengasup obat-obatan yang berefek mual sampai lemas itu. Dalam kebimbangan, ia memutuskan mencari kesembuhan lewat jalur alternatif. Pijat refleksi dari ahli di Desa Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi pilihan pertama. Seminggu 3 kali ia rutin bertandang ke Banyuwangi.
Ibarat melempar kelereng ke dasar danau, perlahan gelombangnya menghilang. Namun, kelereng masih tetap berada di dalamnya. Sama halnya dengan usaha Wiwiek memulihkan kesehatan. Setelah dipijat, kondisi tubuh menjadi prima. Tubuh jadi tegar, tapi virusnya masih ada di dalam, tuturnya. Belakangan ia terpikat pada ramuan herbal yang ditawarkan teman sekantornya. Ramuan dalam bentuk serbuk itu berasal dari rimpang temulawak. Temulawak direbus dalam dua gelas air sampai mendidih dan tinggal satu gelas. Rebusan temulawak di minum 3 gelas per hari. Hasilnya, dari bulan ke bulan ia merasakan perubahan. Kesehatannya meningkat drastis. Daya tahan tubuhnya membaik, tapi virus hepatitis enggan minggat dari tubuh.
Berdampingan dengan penyakit memang bukan pilihan menyenangkan. Sembilan tahun sebagai carier hepatitis dijalani Wiwiek. Selama itu pula hidupnya serasa tak berarti. Oleh karena itu, Wiwiek selalu berusaha mencari kesembuhan. Suatu ketika di penghujung September 2005 ia berjumpa dengan rekan lamanya di Semarang. Dari sanalah perkenalannya dengan gamat-sebutan teripang di Malaysia-berawal. Sejak itu Wiwiek mengkonsumsi gamat secara rutin.
Wiwiek yakin pilihannya kali itu tak meleset. Ia meneguk gamat 1-2 sendok makan 3 kali sehari tanpa didampingi konsumsi obat lain. Dalam hitungan minggu kondisi tubuhnya bertambah prima. Semangat beraktivitas terasa meluap-luap. Awal Mei 2006, noktah cerah kesembuhan mulai tampak di mata wanita 49 tahun itu. Hasil tes SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) normal di kisaran 15-17 IU dan SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) pun beranjak stabil di angka 17-20 IU.
Demikian pula tes virus/antivirus. Virus hepatitis dalam tubuhnya dinyatakan negatif alias telah musnah. Kurang yakin, tes laboratorium di lain tempat pun dilakoni. Serasa mendapat keajaiban, hasil serupa Wiwiek dapatkan. Pantas bila konsumsi gamat tetap saja dilakukan sebagai wujud syukur.
Kisah kesembuhan Wiwiek Ady Pramesti itu sebuah keniscayaan. Dokter Hariadi yang dihubungi Trubus menjelaskan kandungan kolagen pada teripang memiliki kemampuan menyembuhkan hepatitis-B dengan cepat. Hal itu disebabkan teripang mampu melakukan regenerasi sel secara singkat. Menurut dokter lulusan Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro itu, gamat merupakan suplemen organik. Oleh karena itu, penyerapan dalam tubuh pun berlangsung lebih baik dan tidak menimbulkan efek samping.
Hal senada dijelaskan dr Merlyn di Surabaya. Hepatitis disebabkan oleh virus yang dalam jangka waktu 6 bulan sejak terinfeksi menjadi akut. Bila dibiarkan hingga 6 bulan berikutnya menjadi kronis. Virus masuk ke dalam sel hati dan secara bertahap merusak sel hepar itu. Gamat membantu memperbaiki fungsi hati secara tidak langsung. Apalagi ditunjang dengan makanan bergizi dan istirahat cukup, menjadikan perkembangbiakan virus dapat dicegah.
Jadi, bila ada obat yang bisa menghambat proses replikasi virus sangat disarankan, ucap Merlyn. Selama ini dunia medis mengenal interferon yang berfungsi memperbaiki hati. Meski di lapangan interferon sanggup mengurangi penderitaan akibat hepatitis-B sebanyak 40%, tapi kemampuannya memusnahkan virus masih kecil.
Khasiat gamat memang luar biasa. Kandungan hewan laut fi lum Echinodermata itu efektif mencegah kehadiran atau bahkan memusnahkan virus patogen. Berbagai pemeriksaan dokter itu menguatkan bukti empiris khasiat gamat menumpas virus hepatitis yang dialami Wiwiek Ady Pramesti. Pantas jika para dokter itu sepakat untuk meresepkannya. Lantunan kesembuhan para penderita hepatitis pun seakan menemukan sandaran baru, si penyembuh ajaib dari teripang. (dikutip dari Majalah Trubus Edisi 440)
TESTIMONI HEPATITIS B
Sebelum
Awalnya saya menduga terkena demam berdarah, ternyata hasil Lab. Menunjukan SGOT 1261 dan SGPT 1886, lebih tinggi dari normal yang seharusnya hanya 50, ujar Bp. Untung di Bandung. Dokter memvonis saya terkena hepatitis, akhirnya saya menyerah untuk dirawat di rumah sakit di Cimahi 11 Februari 2008. keluhan mual, muntah, lemas saya alami setiap hari. Obat yang diresepkan dokter pada waktu itu belum juga berdampak nyata terhadap kondisi kesehatan saya pada waktu itu.
Setelah
Salah seorang keluarga menyarankan kepada saya untuk mencoba herbal Milk Thistle Plus dan Spirulina Pacifica, menurutnya makanan kesehatan ini dapat memperbaiki fungsi hati. Saya, setuju dan dalam waktu 3 hari setelah konsumsi dari hasil test Lab. Diketahui SGPT turun menjadi 1217. keluhan mual, muntah sudah berkurang. Saat mengkonsumsi Spirulina Pacifica dan Milk Thisle Plus, atas kemampuan sendiri obat dokter sudah tidak lagi saya konsumsi. Melihat kemajuan yang semakin baik, saya boleh pulang dan rawat jalan. Satu minggu kemudian saya sudah kembali masuk kerja.
Satu bulan tepatnya 15 Maret 2008 saya kembali lakukan test Lab. Dan hasilnya SGOT 55, SGPT 112. Antioksidan dalam Milk Thistle Plus dan Phycocyanin dalam Spirulina Pacifica membantu memulihkan fungsi hati, dan itu yang terjadi pada saya.
Hasil Pemeriksaan Lab.
9/2/08 | 11/2/08 | 13/2/08 | 15/2/08 | 16/2/08 | 15/3/08 | |
SGOT | 860 | 1261 | 403 | 136 | 131 | 55 |
SGPT | 1150 | 1886 | 1217 | 917 | 636 | 112 |
Info:
HEPATITIS/ GANGGUAN HATI FUNGSI HATI
Milk Thistle plus merupakan suplemen yang terdiri dari 5 jenis herbal untuk mengatasi gangguan fungsi hati, seperti infeksi hati atau Hepatitis dan juga sirosis. Bahan utamnya yaitu biji Milk Thistle adalah tumbuhan herbal yang mengandung flavanoid, yang terdiri dari: Silybin,Silidianin dan Silychristin (ketiganya disebut Silymarin) merupakan antioksidan yang bekerja untuk memulihkan kembali sel hati yang rusak.
Antioksidan dari ekstrak tanaman ini melindungi sel hati dengan mendorong tumbuhnya sel baru yang sehat, memulihkan kembali fungsi hati dan mencegah kerusakan yang mungkin saja dapat terjadi akibat berbagai hal seperti infeksi virus, radikal bebas, alkohol dan jamur.
Spirulina Pacifica mengandung Phycocyanin merupakan pigmen biru yang memiliki efek hepatoprotective bagi hati. Phycocyanin dalam Spirulina Pacifica menyehatkan kembali sel hati, nutrisi lengkap lainnya melengkapai kecukupan gizi, untuk pemulihan sel-sel hati. Spirulina Pacifica juga mengandung Calcium Spirulan sebagai anti viral, yang sangat baik dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Virus hepatitis itu telah hilang sumber dari Majalah Trubus Edisi 440 Cara pembelian silahkan klik disini cara beli jeli gamat
Virus hepatitis itu telah hilang sumber dari Majalah Trubus Edisi 440 Cara pembelian silahkan klik disini cara beli jeli gamat