Penyebab Anemia Hemolitik Autoimun
Anemia hemolitik autoimun memiliki banyak penyebab, tetapi sebagian besar penyebabnya tidak diketahui (idiopatik). Kadang-kadang tubuh mengalami gangguan fungsi dan menghancurkan selnya sendiri karena keliru mengenalinya sebagai bahan asing (reaksi autoimun), jika suatu reaksi autoimun ditujukan kepada sel darah merah, akan terjadi anemia hemolitik autoimun.Anemia Hemolitik Autoimun dibedakan dalam dua golongan, yaitu anemia hemolitik autoimun hangat (yang sering terjadi) dan anemia hemolitik autoimun dingin.
Anemia Hemolitik Antibodi Hangat (worm AHA) adalah suatu keadaan dimana tubuh membentuk autoantibodi yang bereaksi terhadap sel darah merah pada suhu tubuh. Autoantibodi ini melapisi sel darah merah, yang kemudian dikenalinya sebagai benda asing dan dihancurkan oleh sel perusak dalam limpa atau kadang dalam hati dan sumsum tulang. Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita.
Sepertiga penderita anemia jenis ini menderita suatu penyakit tertentu (misalnya limfoma, leukemia atau penyakit jaringan ikat, terutama lupus eritematosus sistemik) atau telah mendapatkan obat tertentu, terutama metildopa.
Gejalanya seringkali lebih buruk daripada yang diperkirakan, mungkin karena anemianya berkembang sangat cepat. Limpa biasanya membesar, sehingga bagian perut atas sebelah kiri bisa terasa nyeri atau tidak nyaman. Transfusi darah dapat menyebabkan masalah pada penderita anemia hemolitik autoimun. Bank darah mengalami kesulitan dalam menemukan darah yang tidak bereaksi terhadap antibodi, dan transfusinya sendiri dapat merangsang pembentukan lebih banyak lagi antibodi.
Anemia Hemolitik Antibodi Dingin (cold AHA) adalah suatu keadaan dimana tubuh membentuk autoantibodi yang bereaksi terhadap sel darah merah dalam suhu ruangan atau dalam suhu yang dingin.
Anemia jenis ini dapat berbentuk Akut atau kronik. Bentuk yang akut sering terjadi pada penderita infeksi akut, terutama pneumonia tertentu atau mononukleosis infeksiosa. Bentuk akut biasanya tidak berlangsung lama, relatif ringan dan menghilang tanpa pengobatan.
Bentuk yang kronik biasanya menetap sepanjang hidup penderita, tetapi sifatnya ringan dan kalaupun ada, hanya menimbulan sedikit gejala. Cuaca dingin akan meningkatkan penghancuran sel darah merah, memperburuk nyeri sendi dan bisa menyebabkan kelelahan dan sianosis (tampak kebiruan) pada tangan dan lengan. Penderita yang tinggal di daerah bercuaca dingin memiliki gejala yang lebih berat dibandingkan dengan penderita yang tinggal di iklim hangat. (sumber: www.scribd.com )
Mengobati Anemia Hemolitik Autoimun dengan terapi Alami
Terapi pengobatan anemia dengan suplemen alami jelly gamat dan spirulina pacifica. Jelly gamat membantu memperbaiki kualitas sel limpa sedangkan spirulina pacifica bermanfaat untuk menaikan Hemoglobin (Hb), phycoyanin dalam spirulina dapat memperbaiki fungsi limpa dan menjaga agar limpa tidak membengkak / membesar.Berikut adalah testimoni kesembuhan dari penyakit Anemia hemolitik autoimun yang diderita oleh Ibu Erika usia 29 tahun yang didiagnosa terkena Anemia hemolitik (sumber majalah testimoni kesembuhan luxor:
Sebelum
Awal tahun 2005 Erika didiagnosa terkena Anemia hemolitik. Suatu kondisi yang terjadi karena meningkatnya proses penghancuran sel darah merah, dimana dalam keadaan normal sel darah merah akan hancur dalam 120 hari. Pada waktu itu saya menjalani transfusi darah 4 bulan sekali. Saat tubuh lemas, dan Hb turun itulah dimana saya memerlukan transfusi darah untuk mengembalikan kembali kondisi normal tubuh ini, lanjutnya. Sepanjang tahun 2005-2007 perawatan dan transfusi di Bengkulu dan Bandung saya jalani dibawah pengaeasan dokter. Beberapa obat yang diresepkan sudah dikosumsi, namun laju anemia terus menyerang. Hingga akhirnya dokter menyarankan untuk dilakukan Splenektomi yaitu pengangkatan limpa. Belum juga pulih, 3 bulan setelah operasi Hb turun secara drastis hingga 2,8. Efeknya adalah tubuh lemas dan sangat lemah. Ini adalah Hb terendah yang pernah saya alami, memang sulit sekali bagi saya untuk menjangkau Hb diatas 10.
Setelah
February 2007 seorang kerabat menyarankan untuk mencoba mengkonsumsi makanan kesehatan luxor jeli gamat dan spirulina pacifica. Ketersediaan produk di Bengkulu memudahkan saya untuk mendapatkan suplemen ini . Rutinitas baru dimulai untuk mengkonsumsi jeli gamat 3×5 sendok makan dan spirulina pacifica 3×5 tablet setiap hari menjadi menu harian saya waktu itu kenang Erika. Makanan kesehatan memang bukanlah obat, dalam prosesnya saya mengalami perbaikan secara bertahap. Dibulan ke-3 badan yang mulai lemas menjadi lebih kuat dan Hb menanjak di angka 11. Pusing yang dulu sering saya rasakan karena anemia ini bertahap berkurang. Kemajuan semakin nyata, di penghujung tahun 2007 hingga saat ini saya tidak lagi menjalani transfusi darah. Hb normal seiring dengan itu kondisi tubuh pun semakin prima. Jeli gamat dan spirulina pacifica masih menjadi bagian dari konsumsi saya sehari-hari.
Bila anda berminat dengan suplemen jeli gamat spirulina untuk membantu pengobatan anemia hemolitik autiimun silahkan SMS / WA ke No berikut:
Apabila anda kesulitan menghubungi nomor tersebut diatas atau tidak aktif silahkan kontak ke Nomor H
Penyakit Anemia hemolitik autoimun dapat disembuhkan dengan cara melakukan upaya untuk dapat meringankan keluhan, memperpanjang masa transfusi darah, dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Dengan disertai dengan doa dan terus beriktiar, kesembuhan dengan sendirinya pasti akan datang. Untuk pemesanan produk silahkan SMS kontak center kami atau klik cara beli jelly gamat. Demikian semoga bermanfaat.